01 July 2007

Suryo Jawi, Ritual Ruwatan Kuda

TERNYATA tak hanya manusia yang perlu diruwat, hewan seperti kuda pun perlu menjalani prosesi ruwatan yang diyakini sebagian orang dapat menyingkirkan sukerta atau takdir buruk.

Pagi itu, Kamis, 17 Februari 2005, sebanyak 147 ekor kuda...

Pagi itu, Kamis, 17 Februari 2005, sebanyak 147 ekor kuda beserta pemiliknya yang tergabung dalam Paguyuban Kuda Tunggang Wisata Tunggal Karya Tawangmangu menjalani prosesi ruwatan Suryo Jawi yang berlangsung di Camping Ground Lawu Resort, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Diawali dengan arak-arakan reog dan tumpeng raksasa dari Dusun Pancot, Kalisoro, sekitar 750 meter dari lokasi ruwatan, iringan-iringan kuda mampu menyita perhatian pengunjung yang menyaksikan ritual yang baru pertama kalinya dilaksanakan dan menjadi tontonan bagi pengunjung.

Setiba di lokasi, dengan latar belakang keindahan alam lereng Lawu, kuda-kuda itu ditambatkan di antara pepohonan yang seolah-olah menyatu kembali dengan alam. Sementara itu, sang pemilik berkumpul di sekitar kelir wayang kulit sambil menyaksikan pertunjukan wayang kulit dengan lakon Murwakala yang didalangi Ki Dalang Romo G Tunjungseto yang juga bertindak sebagai pengruwat.

Doa pun dipanjatkan di sela-sela asap kemenyan yang diselimuti hawa sejuk khas pegunungan. Secara teratur dengan urutan hari pasaran menurut tanggalan Jawa, kuda beserta pemiliknya mendapatkan pesan dan nasihat dari pengruwat dengan diawali pencelupan pangkal cemeti ke dalam bejana berisi air kembang untuk mengetahui permasalahannya. Satu per satu kuda-kuda tersebut menjalani prosesi Suryo Jawi di tengah hujan rintik-rintik yang diyakini dapat melancarkan rezeki, dan memberi keselamatan. (Priyombodo)

Diambil dari http://www.kompas.com, 03 April 2005

*************************************
Update

Ritual Ruwatan Kuda Suryo Jawi

indosiar.com, Karanganyar - Ritual ruwatan yang dipercaya warga Jawa Tengah bisa membuang sial ternyata tidak hanya dilakukan untuk manusia, tetapi juga hewan.

Ritual ruwatan ini diawali dengan arak-arakan kuda sebanyak 140 ekor yang telah dihias sedemikian rupa dan sehari sebelumnya dimandikan oleh pemiliknya.

Seperti ruwatan pada manusia, ruwatan pada kuda ini juga menyediakan sesaji berupa tumpeng. Sesampai di tempat ruwatan, kuda-kuda ditambatkan sementara para pemiliknya menyaksikan pertunjukkan wayang kulit yang dimainkan peruwat.

Setelah peruwat memimpin doa, tumpeng pun dibagikan untuk dimakan bersama-sama pemilik kuda. Puncaknya adalah membasuh kuda-kuda dengan air kembang 7 warna.

Kuda beserta pemiliknya mendapatkan nasehat dari peruwat diawali dengan mencelupkan pangkal cemeti ke dalam ember berisi air kembang.

Menurut Diman, Ketua Paguyuban Kuda Tunggang Wisata Tungga Karya, ritual Suryo Jawi ini dapat melancarkan rejeki dan memberi keselamatan bagi pemilik kuda. (Tim Liputan/Sup)

Diambil dari Indosiar.com


No comments:
Write komentar