12 August 2010

Tarawih di Pancot...

Malam ketiga puasa, teringat tarawih dan tetek bengeknya di rumah. Yah, salat 8 rakaat dan witir 3 rakaat bersama tetangga dan teman-teman lama memang memiliki kesan tersendiri. Ada nuansa "nyaman" bersama mereka. Ada nuansa "aman", dan tentunya juga nuansa "nyantai", "nyess."


Salat tarawih di Pancot diselenggarakan di tiga tempat, eh empat (atau lebih?). Walah, malah lupa. Maaf...maaf. Lumayan lama gak tarawih bareng2 di sana soale :)

Biasanya tarawih diadakan di Masjid Darussalam, Masjid Arrahman, dan Masjid Al-Hidayah (yang baru). Dulu juga sering diadakan di rumah mbah Gino untuk para Kasepuhan, entah sekarang masih ada gak yang di sana.

Jaman kecil dulu, ketika masih aktif TPA, tarawih di Pancot bukan semata-mata datang, salat, lalu pulang. Ada yang saya ingat, untuk sesi ceramah tampaknya memang dijadwalkan sedemikian rupa sehingga beberapa kali dalam seminggu ada sesi tanya jawab. Ada yang bertanya langsung, tapi ada juga yang menyampaikan pertanyaan lewat surat yang dimasukkan dalam kotak yang telah disediakan. Tentu saja pertanyaan berkisar soal-soal keagamaan. Yang menjawab adalah para ustadz2 Pancot sendiri, yaitu mereka yg telah lumayan mumpuni dan pernah menimba ilmu di tempat2 lain.

Oya, ada lagi yg teringat. Sehabis Subuh, anak-anak kecil biasanya jalan-jalan rame-rame mengitari kampung. Tentu saja sambil bermain dan bercanda ria khas mereka. Sekali putaran, terus pulang dan siap-siap berangkat sekolah. Ah, masihkah adik2 sekarang bareng-bareng jalan2 spt itu? atau mereka buru-buru pulang dan nonton TV/otak-atik Hape/atau bahkan online/fesbukan?

Selain ingatan-ingatan yang berkelebat, ada sedikit gelisah juga. Di kampung sekecil itu, salat terpecah di beberapa tempat, apakah tiap masjid terisi penuh?Apakah memang tidak muat ditampung di masjid induknya saja?

Ah, jadi membayangkan, lebih tepatnya memanggil kembali bayangan lama. Seandainya salat tarawih di Pancot bisa dikumpulkan di satu tempat. Bareng-bareng, rame-rame, tidak terpencar-pencar seperti sekarang. Alangkah kompaknya. Dan itu bukan hal yang mustahil sebenarnya...

Met tarawih, sedulur-sedulur semua...

No comments:
Write komentar